Biaya konstruksi mencapai Rp200 miliar dari total keseluruhan pembangunan sebesar Rp500 miliar
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan memulai pembangunan
bandara baru yang berada di Kabupaten Toraja . Pembangunan
konstruksi awal yang diperkirakan menelan biaya Rp200 miliar diambil
dari APBN.
“Pemenang tendernya sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan.
Ditargetkan penyelesaian lahan secepatnya, sehingga kita bisa
lanjutkan dengan pembangunan konstruksi” jelas Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan Masykur A Sulthan di Singapura.
Menurut dia, pada awalnya lahan menjadi kendala utama. Tetapi, persoalan
tersebut telah ditangani oleh bupati. Pemprov tinggal cari waktu yang
baik dengan warga setempat untuk memulai melakukan pengerjaannya.
Bandara baru Toraja ini dibangun di Kecamatan Mangkedek dengan total lahan seluas 225 hektare dan runway dua arah sepanjang 1.900 meter. Dengan begitu, bandara diharapkan bisa melayani pesawat berkapasitas 100 kursi.
“Total anggaran pembangunan lebih dari Rp500 miliar dengan anggaran patungan bersama pemerintah provinsi kabupaten serta pemerintah pusat. Anggaran pembangunan terminal juga terdiri dari APBN dan APBD,” jelasnya.
Kehadiran bandara baru ini akan menjadi penghubung dari seluruh daerah tujuan wisata nasional ke Tana Toraja. Selain itu, juga bisa melengkapi enam bandara perintis yang telah beroperasi yaitu di Kabupaten Selayar, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, Bone yang juga akan beroperasi tahun ini serta satu bandara perintis milik swasta di Luwu Timur.
Rencana pembangunan bandara baru ini akan mempermudah akses para wisatawan domestik dan internasional, yang selama ini kesulitan untuk mencapai kawasan wisata di daerah Tana Toraja dengan perjalanan darat dari Makassar.
Bandara baru Toraja ini dibangun di Kecamatan Mangkedek dengan total lahan seluas 225 hektare dan runway dua arah sepanjang 1.900 meter. Dengan begitu, bandara diharapkan bisa melayani pesawat berkapasitas 100 kursi.
“Total anggaran pembangunan lebih dari Rp500 miliar dengan anggaran patungan bersama pemerintah provinsi kabupaten serta pemerintah pusat. Anggaran pembangunan terminal juga terdiri dari APBN dan APBD,” jelasnya.
Kehadiran bandara baru ini akan menjadi penghubung dari seluruh daerah tujuan wisata nasional ke Tana Toraja. Selain itu, juga bisa melengkapi enam bandara perintis yang telah beroperasi yaitu di Kabupaten Selayar, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, Bone yang juga akan beroperasi tahun ini serta satu bandara perintis milik swasta di Luwu Timur.
Rencana pembangunan bandara baru ini akan mempermudah akses para wisatawan domestik dan internasional, yang selama ini kesulitan untuk mencapai kawasan wisata di daerah Tana Toraja dengan perjalanan darat dari Makassar.
Sumber: Pelita Online